Minggu, 09 Maret 2008

Renungan: Jiwa Tentran Hidup Damai Santosa

JIWA TENRAM
HIDUP DAMAI SENTOSA[i]
Oleh. Drs. Muhammad Roqib, M.Ag*




Bagaimana menjaga diri agar jiwa tentram dan hidup bisa damai sentosa.
a. Menata hati, hati dijadikan sebagai sentra prilaku dan kebijakan untuk mengabil keputusan

b. Jiwa yang kembali kepada Tuhan

c. Jiwa yang selalu rela dengan anugrah Tuhan

d. Jiwa yang selalu mengakui diri sebagai hamba (tidak takabbur)

e. Jiwa yang selalu ingin membuat hidup bagaikan di surga

f. Senang dan lekat dengan orang yang dekat dengan Tuhan

g. Tidak berorientasi pada kekayaan yang akan melupakan hati untuk Allah

h. Tidak menuruti kenikmatan nafsu hidonis (enak-isme).

i. Dzikir kepada Allah dengan menyebut asma dan ayatnya.

j. Menata diri dengan penuh kesabaran atau keuletan.


Apa yang dimaksud dengan sabar :
a. Sabar untuk taat.
b. Sabar terhadap musibah
c. Sabar dengan menjauhi maksiyat



Apabila seseorang sudah terjatuh berbuat maksiyat bagamana :
a. Segera istighfar dan taubat
b. Membaca kalimah : al. Astaghfirullahhal adhim alladzi la ilaha illa huwal hayyul qayyum wa atubu ilaih
c. Tobat dengan wujud : Kecewa sepenuh hati dan tidak akan mengulangi,
d. Menindak lanjuti tobat: Segera melakukan amal sholih dengan ihlas


Adakah cara praktis untuk menentramkan hati:
a. Akrab dan berdialog dengan ulama
b. Membaca al-Qur’an
c. Menjaga perut agar tidak kekeyangan
d. Bangun malam (shalat dan tafakkur)
e. Mendekatkan diri di akhir malam

Purwokerto, 10 Oktober 2003
* Drs. Muhammad Roqib, M.Ag adalah dosen dan Pembantu Ketua I STAIN Purwokerto sedang menyelesaikan studi program doktor (S-3) di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
[i] Bahan Siaran di BMS TV

Tidak ada komentar: