MENENGOK KEPERCAYAAN [i]
Oleh. Muhammad Roqib.
AKU TERSENYUM GELI
MEYAKINI DIRI SAMBIL MENGINGKARI
SEGUMPAL KELEBIHAN SELAKSA KEKURANGAN
BERKATA PERJUANGAN BERPRILAKU PENJAJAHAN
BERUCAP SEMERBAK MEWANGI
BERHATI MENYENGAT HATI
AKU TERSENYUM GELI
TATKALA MENJENGUK MATA HATI
HIDUP NYATA TIADA FAKTA
PANDAI MEMBUNGKUS DIRI DENGAN KATA-KATA
SEMUA TERPERANGKAP KIRA-KIRA
AKU TERBAHAK GEMBIRA
AKU TERSENYUM GELI
MENENGOK DIRI SENDIRI
MELAMBUNG SEAKAN DIPERCAYA
TERNYATA SEMUA TERTAWA
HA .. HA.. HA.. HA.. HA..
AKU TERSIPU
MENYAKSIKAN DIRI SENDIRI
PRILAKU KAMPANYE
Oleh. Muhammad Roqib.
Aku duduk termenung memikirkan realitas kehidupan yang penuh muatan-muatan sinyal dhohir dan batin dan saling berdesakan. Tatkala manusia memiliki tujuan, cita-cita dan harapan maka akan ada upaya baginya untuk meraihnya secepat dan sebanyak mungkin. Sebuah kehidupan yang sebenarnya sering terjadi. Tetapi mengapa di saat yang bersamaan orang banyak berjatuhan menjadi terhina. Sebagaian lagi merasa terhina. Sebagian lagi merasa sedang dihina. Sebagaian lagi merasa menghina. Sebagian lagi merasa jauh dari rasa hina dan tidak terhina padahal juga hina.
Yang jelas banyak orang kemudian menjadi sedih dan resah. Andaikata meraih cita-cita hanya memyebabkan sedih dan resah bagi diri dan lingkungannya untuk apakah perbuatan ini kita ukir bersaat-saat. Jika semakin indah ukiran, kita semakin sedih dan prihatin.
Lalu bagaimana jika semua orang juga mengukir untuk membangun resah-resah itu. Bukankah engkau juga akan resah karena tidak bisa membuat keresahan serupa ? atau mungkin meminimalkan resah-resa dan sedih-sedih. Ini pilihan. Saat ini aku dihibur oleh senda gurau pilihan-pilihan Lalu aku harus bagaimana ?
“Bagaimana MENGUKIR DAMAI DALAM HIDUP, DAN PRILAKU DIRIKU SETIAP DETIK ADALAH KAMPANYE UNTUK DAMAI itu.
[i] Teks ini yang say abaca saat acara kamapnye CALON KETUA STAIN PURWOKERTO PERIODE 2002-2006 di Auditorium STAIN Purwokerto tahun 2002.
Minggu, 09 Maret 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar