BERBAGI KEBAHAGIAAN
ADALAH BAGIAN DARI KEBAHAGIAAN ITU JUGA
Kebahagiaan memiliki kriteria yang menunjuk pada hakekat kebahagiaan itu sendiri. Kriteria kebahagiaan adalah tatkala sebuah kondisi batin yang gembira dan puas karena bertumpu pada kebaikan dan kebenaran. Kebahagiaan yang berdiri di atas keburukan dan kesalahan akan menimbulkan kesengsaraan yang tersimpan tinggal menunggu waktu kapan hal tersebut akan muncul ke permukaan.
Kebaikan dan kebenaran yang dilaksanakan dengan tulus akan menimbulkan kebahagiaan. Kebaikan dan kebenaran yang dilakukan tetapi tidak membawa pelakuknya pada kebahagiaan batin berarti kebaikan dan kebenaran tersebut terkurangi nilai dari hakekatnya.
Kebaikan dan kebenaran yang diakukan individu harus dengan cara yang baik dan benar ssebab kebaikan dan kebenaran yang dilakukan dengan salah akan menghilangkan nilai kebaikan dan kebenaran itu sendiri. Kebaikan dan kebenaran yang dilakukan dengan kualitas rendah akan mengurangi nilai kebaikan dan kebenaran. Kebaikan dan kebenaran niscaya menuntut hal serupa dengan konsekwensi kualitas harus dijaga.
Orang yang baik dan benar akan melakukan sesuatu dengan prosedur, pendekatan, strategi, dan teknik yang baik sekaligus menjaga mutu kerja sebaik mungkin. Mutu yang baik dapat dilihat dari dua hal sekaligus pertama bagaimana dasar spiritual yang mendasari. Di sini niat atau motivasi mengapa perbuatan itu dilakukan oleh seseorang. Kedua hasil yang berkualittas walaupun dari kuantitasnya dinyatakan kurang. Sesuatu yang berkualitas tinggi, walaupun sedikit, akan berkembang menjadi banyak dengan membawa kualitas yang tinggi pula. Sesuatu yang berkualitas rendah, walaupun sulit, jika berkembang akan membawa kualitas rendah pula.
Kebaikan dan kebenaran yang dapat mengantar individu pada kebahagiaan tersebut menuntut pula kebersamaan. Manusia sebagai makhluk social tidak akan merasakan kebahagiaan jika ia terpisahkan oleh yang lain. Kebaikan dan kebenaran harus disebarkan agar kebahagiaan menjadi riil dalam lingkungan. Lingkungan yang rusak dan tidak kondusif akan mengurangi bahkan menghilangkan kebahagiaan.
Di antara kebaikan dan kebenaran adalah berbagi nikmat dan karunia Allah swt. kepada yang berhak dan sesama. Kepada yang berhak dalam rangka menolong kepada yang membutuhkan dan berempati kepada saudara yang sedang dirundung kepedihan, sedang kepada sesama sebagai bentuk kesetia kawanan, kasih sayang, dan mempererat hubungan antar manusia yang secara psikologis saling membutuhkan untuk memperhatikan dan diperhatikan, menyayangi dan disayangi, menghormati dan dihormati. Dalam kerangka itu berbagi nikmat niscaya dilakukan dan disemaikan dalam diri setiap insane.
Akhirnya, apabila seseorang ingin bahagia maka ia harus meluruskan niat atau motivasi kerja, tertib-teratur -sesuai prosedur, menjaga kualitas, mensosialisasikan dan mentradisikan kebaikan dan kebenaran, membagi kenikmatan pada yang membutuhkan dan sesama,
Purwokerto, 5 Pebruari 2003
Muhammad Roqib
Minggu, 09 Maret 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar